Berawal dari kebencian saya
terhadap sayur pare, saya jadi sensitive mendengar segala sesuatu tentang jenis
sayuran tersebut. Entah apa dosa pare terhadap saya, kebencian saya terhadap
sayur imut tersebut seolah sudah mendarah daging dalam diri saya sejak kecil.
Tidak ada alasan mengkhusus mengapa saya
begitu menaruh sikap antipati terhadap pare. Mungkin hanya karena rasanya yang
sangat pahit dan penampilannya yang kurang menarik minat saya. Lagipula tidak
banyak makanan olahan yang dihasilkan dari sayur pare, tidak seperti kebanyakan
sayur lain seperti bayam yang juga tidak begitu menarik minat saya, tapi
kemudian menjadi cemilan favorit saya ketika penampakannya berubah menjadi keripik,
yang lebih tenar dengan nama ’keripik bayam’.
Terlepas dari kebencian saya yang mendalam
terhadap pare, ternyata diam-diam saya merasa penasaran terhadap sayur
tersebut. Apalagi melihat kakak saya sendiri yang sangat menggemari sayur
tersebut. Apakah rasa pare yang begitu pahit tersebut sangat wajar jika
digambarkan dengan perilaku ’menyimpang’ kakak saya yang selalu menambah porsi
makannya ketika ibu saya menyediakan sayur pare tumis sebagai menu utama. Sekali
saya beranikan diri mencobanya sedikit, dan ternyata.... rasanya memang pahit. Saya
langsung muntah pemirsa!
Beberapa waktu berlalu, saya pun jatuh sakit.
Dokter memvonis sebuah penyakit yang berkaitan dengan rahim saya. Memang,
sebagai seorang wanita yang memiliki rahim jelaslah vonis tersebut membuat saya
agak stress dalam beberapa waktu. Semangat hidup saya menurun, dan saya jadi
melupakan sedikit kisah kebencian saya terhadap si Pare.
Obat-obatan dari dokter menjadi cemilan saya
sehari-hari sejak vonis tersebut ditimpakan pada saya. Beberapa kali melakukan
pengobatan alternatif pun sudah saya coba, namun hasilnya tetap sama. Saya masih
kehilangan sedikit semangat hidup saya.
Untuk sedikit memperjelas kisah nyata ini, vonis
yang diberikan pada dokter kepada saya sebenarnya bukanlah penyakit yang begitu
serius untuk membuat seorang seperti saya jatuh stress. Pada rahim saya
dinyatakan positif terdapat kista mungil yang akan segera tumbuh menjadi tumor
jika tidak segera diambil tindakan. Bukan tidak mungkin jika saya terlambat
memeriksakan diri, bibit kista tersebut lama-kelamaan akan menjadi kanker yang
dapat membuat kondisi saya semakin memburuk.
Akhirnya, setelah berbagai cara dilakukan oleh
keluarga untuk menghibur duka-lara saya, suatu hari ibu saya berinisiatif untuk
membuatkan ramuan yang konon katanya dapat meningkatkan kesehatan saya.
Tanpa bertanya tentang komposisi ramuan
tersebut, saya minum saja dengan cuek seperti berbagai ramuan lain yang telah ’dicobakan’
pada saya. Namun ramuan yang satu ini ternyata terasa pahit luar biasa. Segelas
ramuan tersebut saya habiskan dengan dua-tiga kali tegukan dan sedikit bujukan
ibu saya yang sangat memaksa. Seminggu tiga kali saya mengkonsumsi ramuan
tersebut, lama-lama akhirnya saya terbiasa dan mulai suka. Entah kenapa saya
menjadi suka, padahal saya sangat membenci segala sesuatu yang terasa pahit.
Minggu ke dua tanpa sengaja saya melihat ibu
saya sedang meracik ramuan yang biasa diberikan pada saya tersebut. Dan ternyata,
ramuan pahit yang selama ini saya gemari tidak lain berasal dari air perasan
pare yang hanya dicampur dengan satu sendok teh madu. Hanya pare dan madu.
Saat itu saya merasa dibohongi sekaligus
merasa senang. Dan ada perasaan terharu yang seketika merasuk dalam ruang pikir
saya, ternyata sebuah pare yang selama ini selalu saya jauhi ternyata
bermanfaat banyak bagi kesehatan saya. Hal ini terbukti dari rasa sakit pada
bagian perut saya yang sedikit demi sedikit berkurang dari hari-kehari.
Sejak saat itu, hati saya pun menjatuhkan
pilihan pada jenis sayuran berasa pahit tersebut, beserta segala olahan yang
dibuat darinya. Dan sejak saat itu pula, saya mengkonsumsi obat saya dengan
cara yang lebih menyenangkan yang malah membuat saya ketagihan. Terimakasih pare,
terimakasih ibu, terimakasih klinik tong fang.. #eeh :P
Begitulah saudara-saudara. Mungkin sedikit
hikmah yang dapat kita petik dari tumbuhan merambat jenis pare tersebut adalah
agar kita tidak terlampau jauh menilai segala sesuatu hanya dari penampakan
luar dan perkenalan singkat saja. Ada kalanya sesuatu yang terlihat buruk
diluar, ternyata mampu memberikan kebaikan yang berpengaruh luar biasa bagi
diri kita yang selalu merasa lebih baik.
Kenali diri kita dulu, maka alam dan
sekeliling kita akan mengenalkan diri mereka dengan cara yang baik kepada kita.
Yang sakit semoga cepat diberi kesembuhan, dan
semoga budi-daya pare di Indonesia ini semakin berkembang pesat menginagt
manfaatnya yang luar biasa bagi kesehatan. Aaaaamiiinnnnnnn J
Sedikit bocoran tentang khasiat Pare dan cara
pengolahannya sebagai obat yang diambil dari berbagai sumber yang saya baca:
v
Diabetes
atau kencing manis
Siapkan 200 gram buah pare yang telah dicuci dan diiris tipis-tipis.Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas.Minum air rebusan tersebut tiap hari. Cacingan Seduh 7 gram daun pare dengan air panas,dinginkan lalu saring air rebusannya.Tambahkan satu sendok the madu,minum sebelum sarapan.
Siapkan 200 gram buah pare yang telah dicuci dan diiris tipis-tipis.Rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas.Minum air rebusan tersebut tiap hari. Cacingan Seduh 7 gram daun pare dengan air panas,dinginkan lalu saring air rebusannya.Tambahkan satu sendok the madu,minum sebelum sarapan.
v
Demam
Ambil 3 lembar daun pare segar,cuci bersih,dan lumatkan.tambahkan segelas air dan sedikit garam lalu seduh.Peras dan saring lalu minum 2 kali sehari sebanyak setengah gelas.
Ambil 3 lembar daun pare segar,cuci bersih,dan lumatkan.tambahkan segelas air dan sedikit garam lalu seduh.Peras dan saring lalu minum 2 kali sehari sebanyak setengah gelas.
v
Bisul
Ambil segenggam daun pare,cuci lalu rebus bersama 3 gelas air hingga tersisa satu gelas.Dinginkan,minum hingga sembuh.
Ambil segenggam daun pare,cuci lalu rebus bersama 3 gelas air hingga tersisa satu gelas.Dinginkan,minum hingga sembuh.
v
Disentri Amuba
Rebus 300 gram akar pare yang telah dicuci bersih dan dipotong-potong .Rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas.lalu minum.Tambahkan sedikit gula bila perlu.
Rebus 300 gram akar pare yang telah dicuci bersih dan dipotong-potong .Rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu gelas.lalu minum.Tambahkan sedikit gula bila perlu.
v
Wasir
Lumatkan akar pare yang telah dicuci bersih sampai halus.oleskan ramuan ini pada wasir.
Lumatkan akar pare yang telah dicuci bersih sampai halus.oleskan ramuan ini pada wasir.
v Bronkhitis
Sediakan dua buah pare, lalu ambil sarinya.Tambahkan satu sendok makan madu.minum sekali sehari.lakukan selama tiga bulan.Ramuan ini juga baik untuk menyembuhkan anemia,radang perut,sakit pada hati,nyeri haid,reumatik dan melangsingkan tubuh.
Sediakan dua buah pare, lalu ambil sarinya.Tambahkan satu sendok makan madu.minum sekali sehari.lakukan selama tiga bulan.Ramuan ini juga baik untuk menyembuhkan anemia,radang perut,sakit pada hati,nyeri haid,reumatik dan melangsingkan tubuh.
Meskipun pare begizi tinggi
dan dapat mengobati berbagai macam penyakit, namun bagi wanita
hamil,tidak dianjurkan mengkonsumsi pare. Pasalnya pare,mengandung senyawa yang
dapat menggugurkan kandungan. Selain itu, batasi juga konsumsi pare pada
anak-anak, karena pare dapat menurunkan kadar gula dalam darah. Dikawatirkan
kadar gula anak akan anjlok atau menurun,padahal gula berperan dalam penting
dalam pertumbuhan anak.
jadi ingat sebuah nasihat yang terkait dengan khasiat sayur pare,
ReplyDeleteyang manis jangan langsung ditelan, yang pahit jangan langsung dimuntahkan... :)
karena yang pahit gak selalu merugikan. ya kan? hehe.. ngmong2, trimakasih sudah mampir ke blog saya.. salam kenal, dan smangat menulis :)
ReplyDeleteAku paling tidak suka sama sayur tuh sob, entah apa rasanya...heheh
ReplyDeletesalam kenal sob
cobain dulu skali2, bnyak manfaatnya loh :)
ReplyDeletesalam kenal jg ^^
funny
ReplyDelete