Aku membayangkan
jarakku denganmu hanya sebentang dua angka pada jam dinding tua yang tergantung
lemas dikamarku.
Hanya 60
detik yang kuhitung berkali-lipatnya saat kau tak disini.
Hanya 60
detik namun kau tak terasa dekat, pun tak terasa jauh.
Aku hanya
merasa jarak kita tumbuh semakin jauh saat kita tak bersama.
Seiring pucuk-pucuk
rindu yang bermekaran sampai kembali berguguran, rinduku tak kunjung terpuaskan
dengan hanya sekali-dua kali sapaan.
60 detik
ini tak pernah terasa singkat untukku, jika ku berpikir tentangmu.
60 detik
ini pula yang membuat jiwaku sekarat karena memanggil namamu dan kau tak
dengarkan aku, tak pernah dengarkan aku.
60 detik
bukan hanya jarak sebentang 2 angka antara kau dan aku, namun lebih dari itu.
Aku membenci
waktu yang semakin mendewasakan jarak hati kita
Aku benci
menunggumu selama 60 detik yang begitu jauh dari realita
Aku menginginkanmu
sejauh 60 detik jarak kita
Namun kau
semakin menjauh, jauh lebih jauh dari sekedar detik kesatu yang kuhitung
perlahan sampai 60 detikmu, detikku, detik-detik kematian cinta kita...
auw kok sampai segitunya neng
ReplyDeletesampe sgtunya gmna? hahha.. it's just a poem :P
ReplyDelete