Skip to main content

sebuah kabar dari subuh


smpai saat ini, aku merasa dia hanya sedang bepergian dan akan kembali lg di akhir pekan, sperti biasanya. Pulang ke rumah tangannya tak pernah kosong, selalu banyak oleh-oleh, selalu aku tunggu, apapun itu bntuknya.. Senang sekali rsanya, terlebih setelah itu dia minta dibuatkan segeLas kopi bening. Ya, hanya sgelas kopi yg dy minta !

tapi, beberapa pekan ini sepi..
dia bepergian terlalu lama
(aku merindukannya!)
lama aku tunggu di depan pintu, sepi.. pun tak selintas bayangnya hadir
aku panggil namanya pelan,
hanya suara angin yang ku dengar, berbohong padaku bahwa dia tak akan pernah kembali

kenapa ya, saat akan bepergian kemarin, aku tak peluk dia sedkit lebih lama?
atau ku pegang saja tangannya agar dia tak beranjak,
atau minta jaminan kalau dia pergi hanya sepekan seperti biasanya, dan ingatkan dia untuk bawakan oleh-oleh,
seperti biasanya......

tapi nampaknya persiapannya untuk pergi sudah sangat rapi
dia terlihat senang dengan perjalanannya kali ini
dia tau akan lama, dia tau akan sangat lama, lama skali..
hingga dia tak tega mengatakannya padaku
malah mmbiarkan angin yang mmbawa kabar itu
disubuh yg teduh, kudengar angin berbisik padaku, pelan skali.. bahwa dia sudah pulang, ke rumah kami nanti, ke surga-Nya,..
dan dia tak cuma pergi tanpa pesan.. dia bekali aku dgn kenangan dan sebuah pesan singkat, untuk selalu jadi anak baik, agar bisa bertemu lagi, nanti pada saatnya..

untuk ayah yang slalu ada di hati, smpai jumpa lagi..ayahku sayang :)

Comments

Popular posts from this blog

Kamarku Istanaku

Aku memang lebih suka seperti ini, memaku diri dalam penjara imajiner yang kuciptakan sendiri. Kubiarkan diam mengajakku bicara semaunya, hingga ia lelah, hingga tak kudengar lagi bingar suaranya ditelingaku. Hanya di kamar ini kutemukan waktu istimewaku untuk bercakap dengan pikiranku sendiri. Apa yang ku mau, apa yang ku rasa, dan apa yang ingin ku katakan, yang sebisa mungkin tak ku ungkapkan saat berada diluar sana kini membuncah bak air bah, di kamar ini. Dan aku sangat menikmati saat-saat seperti ini... Berbeda dengan mereka, aku memang  punya caraku sendiri untuk melegakan sesaknya hati. Dan disini, di kamar ini, aku memenjara diri dan membiarkan sedihku bebas berkelana, mengudara, untuk kemudian menjelma hujan dikedua pipiku. Biarlah. Aluna Maharani

kejutan

Malam itu saya nyaris tidak bisa tidur memikirkan sebuah benda kecil yang saya beli beberapa jam sebelumnya. Pikiran saya nyaris tidak teralihkan dari benda kecil itu.. memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi, kejutan apa yang sedang menanti saya, dan perubahan apa yang akan dia bawa nantinya. Berjam-jam sibuk memikirkan itu hingga tanpa sadar saya pun jatuh tertidur, dengan mimpi tentang benda kecil tersebut. Subuh mengetuk jendela, dan seketika saya membuka mata. Inilah saatnya! Kata saya dalam hati. Ini saat yang saya tunggu-tunggu sejak kemarin. Saya pun beranjak dari kamar dan meraih benda kecil yang kemarin saya beli kemudian masuk ke kamarmandi tanpa pertimbangan apapun lagi. Dan benar saja, benda kecil itu memunculkan dunia garis merah yang sangat saya nantikan. Dan astaga, kalau saja saya tidak sedang berada di kamarmandi, mungkin saya sudah berteriak sejadi-jadinya!  Dengan senyum mengembang lebar saya tunjukkan benda kecil itu pada suami, dan Ia tersenyum..