Skip to main content

Rindu Keseribu


ku sebut asma-Mu, Tuhan-ku
saat aku merindu purnama
purnama saat ia ada
ada dalam ruang lihatku

ku lafadzkan puja-pujiku utk-Mu jua,
saat hati miris menahan asa
asa yg ia tinggalkan sebatang kara
merindu- ingin bertemu
lagi

Tuhan-ku, Kau Yg Maha Agung
Kau pastinya dengar apa yg hatiku snantiasa teriakkan
Kau yg paling mngerti jerit yg sllu aku tahan, dalam diam.
kenangan tentangnya memanjakan  inginku, egoku, utk mlihatnya lg, utk bersamanya, lagi


dan Tuhan, tatkala senja Kau basahi dgn air mata langit,
ku raih sosoknya yg tak ada, dan aku smakin frustasi dibuatnya

Tuhan.... jika bgtu tak mungkinnya Kau hadirkan Ia lg,
biarkan awan abu-abu itu pergi
biarkan aku merelakannya bersama-Mu
jgn biarkan kerinduan ini mengusik lelap tidurnya di pangkuan-Mu
jgn jadikan aku durhaka atas ktetapan-Mu
izinkan aku meraih dia dlm ruang do'aku saja........ :(

Comments

Popular posts from this blog

Kamarku Istanaku

Aku memang lebih suka seperti ini, memaku diri dalam penjara imajiner yang kuciptakan sendiri. Kubiarkan diam mengajakku bicara semaunya, hingga ia lelah, hingga tak kudengar lagi bingar suaranya ditelingaku. Hanya di kamar ini kutemukan waktu istimewaku untuk bercakap dengan pikiranku sendiri. Apa yang ku mau, apa yang ku rasa, dan apa yang ingin ku katakan, yang sebisa mungkin tak ku ungkapkan saat berada diluar sana kini membuncah bak air bah, di kamar ini. Dan aku sangat menikmati saat-saat seperti ini... Berbeda dengan mereka, aku memang  punya caraku sendiri untuk melegakan sesaknya hati. Dan disini, di kamar ini, aku memenjara diri dan membiarkan sedihku bebas berkelana, mengudara, untuk kemudian menjelma hujan dikedua pipiku. Biarlah. Aluna Maharani

kejutan

Malam itu saya nyaris tidak bisa tidur memikirkan sebuah benda kecil yang saya beli beberapa jam sebelumnya. Pikiran saya nyaris tidak teralihkan dari benda kecil itu.. memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi, kejutan apa yang sedang menanti saya, dan perubahan apa yang akan dia bawa nantinya. Berjam-jam sibuk memikirkan itu hingga tanpa sadar saya pun jatuh tertidur, dengan mimpi tentang benda kecil tersebut. Subuh mengetuk jendela, dan seketika saya membuka mata. Inilah saatnya! Kata saya dalam hati. Ini saat yang saya tunggu-tunggu sejak kemarin. Saya pun beranjak dari kamar dan meraih benda kecil yang kemarin saya beli kemudian masuk ke kamarmandi tanpa pertimbangan apapun lagi. Dan benar saja, benda kecil itu memunculkan dunia garis merah yang sangat saya nantikan. Dan astaga, kalau saja saya tidak sedang berada di kamarmandi, mungkin saya sudah berteriak sejadi-jadinya!  Dengan senyum mengembang lebar saya tunjukkan benda kecil itu pada suami, dan Ia tersenyum..