Pertiwi
kini kian sejuk
Bangunan-bangunan tumbuh subur meninggi dari hari-kehari
Menjulang dijantung-jantung kota
Merambat bibitnya hingga ke desa-desa
Udara segar dari pantat mobil aneka rupa
Bis tua terkentut-kentut seiring lambat lajunya
Tak ketinggalan bebek-bebek bermesin turut menyumbang
asap abu-abu tua
Membuat pertiwi kian berhias warnanya
Jarang kulihat bunga-bunga dijantung kota
Kupu-kupu kini entah bersarang dimana
Dan belalang,
Dan ulat,
Semua minggat!
Entah kemana...
Pertiwi kini kian ringkih
Jadi sering masuk angin ketika puting beliung mampir
sejenak mengajaknya bermain
Iba aku pada nasibmu, Pertiwi
Hari-harimu tengah sekarat menunggu mati.
Comments
Post a Comment