Skip to main content

Aku, Dia, dan Dia


Tuhan, sekali waktu aku pernah terjebak dihati manusia-MU.
Aku meminta perlindungan kpda hati yg sama lemahnya sperti hatiku. Dan ketika dengan beraninya kami saling menitipkan hati dan menyebutnya sebagai cinta, bukanlah perlindungan yang kami dapat. Hati kami malah semakin mudah risau. Cinta yang pada mulanya lemah lembut brubah menjadi egois dan banyak menuntut. Apa yang kami sebut sbg cinta  t'lah membuat kami saling membunuh hati kami, satu sama lain. Perlindungan yang kami percayakan seolah hilang maknanya. Cinta menjadi berubah arti. Cinta mematikan hati.

Apa yang salah dari cinta kami Ya Tuhan?

Apakah KAU cemburu padanya? Maafkan aku Tuhan.. ku habiskan waktuku untuk memikirkan dia, hanya dia. Aku lupa bahwa cinta ini hanya media.. untuk membuat kami bersama-sama hanya mencintaimu melebihi kecintaan kami satu sama lain. Aku lupa bahwa pada akhirnya KAU akan mempersatukan kami untuk berdua dalam mahligai yang jauh lebih indah, dijalan-MU. Jika itu mau-MU, aku tak berkeberatan untuk saat ini berpisah sejenak dengannya. Jika itu bisa meredam kemarahan-MU pada kami, jika itu memang untuk mempersatukan kami lagi, nanti.

Engkau yang Maha Pengasih & Maha Penyayang, aku mohon sembuhkan luka kami, cintai kami lagi..Berikan padaku kekuatan untuk berdiri sendiri Ya Tuhan.. berikan kami kekuatan untuk bisa menguatkan hati kami sendiri, agar kami lebih siap untuk berjalan bersama dengan masing2 hati yg kuat dijalan-MU, tanpa harus saling bergantung satu sama lain... Amin :)

Comments

Popular posts from this blog

Untuk seorang teman yang sedang bersedih ;)

Akan ada saat dimana kamu merasa begitu rapuh, bahkan terlalu rapuh untuk sekedar membohongi diri bahwa kamu sedang baik-baik saja. Air mata itu tak dapat lagi kamu tahan dengan seulas senyum yang dipaksakan, hingga pada akhirnya wajahmu akan membentuk ekspresi bodoh dengan mata yang berulang-kali mengerjap demi menahan bulir-bulir air yang hendak membanjir dipipi, lalu mengalir kedasar hati. Itulah saatnya kamu untuk berhenti berlagak kuat. Akui saja kalau kamu sedang kalah, kalah pada penguasaan diri yang biasanya selalu kau lakukan dengan baik. Kadang, terus-menerus menipu diri dengan berkata bahwa kamu baik-baik saja -padahal kamu remuk-redam didalam- malah akan semakin membuatmu terluka. Lepaskan… tak perlu lagi kau tahan, Suarakan, untuk apa kau bungkam? Tunjukkan! Tak perlu lagi dipendam… Jujur pada diri sendiri adalah wujud penghargaan paling tinggi pada diri sendiri. Kamu tau? Walaupun seluruh dunia memalingkan wajahnya darimu, ketika kamu   jujur ...

Ini ceritaku, apa ceritamu?

Berawal dari kebencian saya terhadap sayur pare, saya jadi sensitive mendengar segala sesuatu tentang jenis sayuran tersebut. Entah apa dosa pare terhadap saya, kebencian saya terhadap sayur imut tersebut seolah sudah mendarah daging dalam diri saya sejak kecil. Tidak ada alasan mengkhusus mengapa saya begitu menaruh sikap antipati terhadap pare. Mungkin hanya karena rasanya yang sangat pahit dan penampilannya yang kurang menarik minat saya. Lagipula tidak banyak makanan olahan yang dihasilkan dari sayur pare, tidak seperti kebanyakan sayur lain seperti bayam yang juga tidak begitu menarik minat saya, tapi kemudian menjadi cemilan favorit saya ketika penampakannya berubah menjadi keripik, yang lebih tenar dengan nama ’keripik bayam’. Terlepas dari kebencian saya yang mendalam terhadap pare, ternyata diam-diam saya merasa penasaran terhadap sayur tersebut. Apalagi melihat kakak saya sendiri yang sangat menggemari sayur tersebut. Apakah rasa pare yang begitu pahit tersebut sangat w...

Mencari AKU

Dear, Lita.. Kamu adalah seorang yang sangat ku kenal, sebaik aku mengenal diriku sendiri. Namun kadang, kamu bisa menjadi seseorang yang sangat sulit dimengerti, sesulit aku berusaha mengerti diriku sendiri. Bolehkah aku sedikit menulis tokoh ’kita’ disini? Tiap pagi ketika mata kita baru saja terbuka, satu pertanyaan yang kita hafal diluar kepala selalu jadi hidangan pembuka bagi hari-hari panjang kita, hari-hari lelah kita: ” Tuhan, untuk apa aku diciptakan ?” Itu kan yang selalu kita pertanyakan? Tentang eksistensi kita. Tentang kepentingan kita didunia ini. Sebuah pertanyaan yang sebenarnya sudah kita ketahui jawabannya, namun kita masih belum dan tak pernah puas dengannya. Sebuah pertanyaan paling naif sebagai bentuk halus dari cara kita menyalahkan Tuhan karena beberapa ketidak-adilan-Nya pada kita. Iya kan?   Kadang, ah tidak, sering kita merasa Tuhan begitu tak adil dengan bolak-balik memberi kita cobaan. Seolah DIA sangat suka melihat betapa susahnya kita memera...