Skip to main content

buah paling manis

Kalau ada tanaman yang paling susah merawatnya, mungkin namanya adalah tanaman kesabaran. Dibutuhkan usaha yang benar-benar tidak mudah untuk sekedar merawatnya agar tetap tumbuh tinggi, merimbun rindang hingga pada akhirnya nanti kita bisa merasakan manis buahnya..

Mungkin saat ini saya belum tau bagaimana manis rasa buah kesabaran itu, yang baru saya rasakan adalah sejuknya berteduh dibawah rimbun dedaunan kesabaran yang saya rawat dengan baik. InsyaAllah, saya benar-benar berusaha merawatnya dengan baik.

Meski sebgai manusia terkadang saya memiliki batas untuk bisa bersabar. Bukan, bukan kesabaran itu yang memiliki batas,melainkan kemampuan diri saya lah yang terbatas untuk bisa istiqomah dalam bersabar. Maka benarlah kata mereka, bukan kesabaran namanya kalau masih memiliki batas.

Tuhan, kalau memang buah kesabaran itu nyata adanya, tabahkan hati ini agar tetap kuat dalam menjaga diri, lisan, dan pikiran dari hal-hal yang dapat melemahkan keyakinan hamba atas letak adil-Mu..

Karena saya percaya, karena saya yakin, Tuhan itu ada dan sedang melihat segalanya.. DIA selalu mendengar segala keluh, kesah dan permintaan yang tidak ada habisnya dari diri yang lemah ini..

*menulis ini dengan hati yang bersuka cita menanti hari bahagia itu..* 😊

Comments

Popular posts from this blog

Kamarku Istanaku

Aku memang lebih suka seperti ini, memaku diri dalam penjara imajiner yang kuciptakan sendiri. Kubiarkan diam mengajakku bicara semaunya, hingga ia lelah, hingga tak kudengar lagi bingar suaranya ditelingaku. Hanya di kamar ini kutemukan waktu istimewaku untuk bercakap dengan pikiranku sendiri. Apa yang ku mau, apa yang ku rasa, dan apa yang ingin ku katakan, yang sebisa mungkin tak ku ungkapkan saat berada diluar sana kini membuncah bak air bah, di kamar ini. Dan aku sangat menikmati saat-saat seperti ini... Berbeda dengan mereka, aku memang  punya caraku sendiri untuk melegakan sesaknya hati. Dan disini, di kamar ini, aku memenjara diri dan membiarkan sedihku bebas berkelana, mengudara, untuk kemudian menjelma hujan dikedua pipiku. Biarlah. Aluna Maharani

kejutan

Malam itu saya nyaris tidak bisa tidur memikirkan sebuah benda kecil yang saya beli beberapa jam sebelumnya. Pikiran saya nyaris tidak teralihkan dari benda kecil itu.. memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi, kejutan apa yang sedang menanti saya, dan perubahan apa yang akan dia bawa nantinya. Berjam-jam sibuk memikirkan itu hingga tanpa sadar saya pun jatuh tertidur, dengan mimpi tentang benda kecil tersebut. Subuh mengetuk jendela, dan seketika saya membuka mata. Inilah saatnya! Kata saya dalam hati. Ini saat yang saya tunggu-tunggu sejak kemarin. Saya pun beranjak dari kamar dan meraih benda kecil yang kemarin saya beli kemudian masuk ke kamarmandi tanpa pertimbangan apapun lagi. Dan benar saja, benda kecil itu memunculkan dunia garis merah yang sangat saya nantikan. Dan astaga, kalau saja saya tidak sedang berada di kamarmandi, mungkin saya sudah berteriak sejadi-jadinya!  Dengan senyum mengembang lebar saya tunjukkan benda kecil itu pada suami, dan Ia tersenyum..