Skip to main content

Kun Fayakuun!



“Jika Tuhan telah berkehendak, maka terjadilah yang memang  seharusnya terjadi”

Kalimat itulah yang selalu membuatku tidak pernah percaya pada suatu hal yang disebut kebetulan. Bagiku, selalu ada campur tangan Tuhan dibalik setiap peristiwa yang terjadi dalam hidupku.

Sesederhana itu aku meyakini kalau Tuhan benar-benar ada. Selalu ada bersamaku.
Sesederhana itu juga, kalimat itu selalu berhasil membuatku sembuh dari semua luka.

Karena aku meyakini hal yang tak terbantahkan lagi oleh nalar manusiaku: bahwa Tuhan adalah satu-satunya Sang Pemilik ketetapan yang takkan pernah meleset untuk hamba-hambaNya. Bahwa Dia, satu-satunya pemilik hati ini, hati yang kerap menaruh curiga diatas rencana-rencanaNya. Ketika ku penuhi hatiku dengan hanya namaNya saja, aku tau tak akan ada hal lain yang dapat menggangguku. Baik itu kesedihan, keresahan dan kekhawatiran-kekhawatiran hasil kesimpulan dari pemikiran-pemikiran dangkalku.

Sungguh, Tuhanku lebih lebih besar dari semua itu.

Dan Sungguh, keberadaanNya dihatiku sudah lebih dari cukup untuk kujadikan sebagai pelindungku.

Karena jika Tuhan telah menghendaki terjadinya sesuatu atasku,
 maka terjadilah!                                                                       

Comments

Popular posts from this blog

Kamarku Istanaku

Aku memang lebih suka seperti ini, memaku diri dalam penjara imajiner yang kuciptakan sendiri. Kubiarkan diam mengajakku bicara semaunya, hingga ia lelah, hingga tak kudengar lagi bingar suaranya ditelingaku. Hanya di kamar ini kutemukan waktu istimewaku untuk bercakap dengan pikiranku sendiri. Apa yang ku mau, apa yang ku rasa, dan apa yang ingin ku katakan, yang sebisa mungkin tak ku ungkapkan saat berada diluar sana kini membuncah bak air bah, di kamar ini. Dan aku sangat menikmati saat-saat seperti ini... Berbeda dengan mereka, aku memang  punya caraku sendiri untuk melegakan sesaknya hati. Dan disini, di kamar ini, aku memenjara diri dan membiarkan sedihku bebas berkelana, mengudara, untuk kemudian menjelma hujan dikedua pipiku. Biarlah. Aluna Maharani

kejutan

Malam itu saya nyaris tidak bisa tidur memikirkan sebuah benda kecil yang saya beli beberapa jam sebelumnya. Pikiran saya nyaris tidak teralihkan dari benda kecil itu.. memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi, kejutan apa yang sedang menanti saya, dan perubahan apa yang akan dia bawa nantinya. Berjam-jam sibuk memikirkan itu hingga tanpa sadar saya pun jatuh tertidur, dengan mimpi tentang benda kecil tersebut. Subuh mengetuk jendela, dan seketika saya membuka mata. Inilah saatnya! Kata saya dalam hati. Ini saat yang saya tunggu-tunggu sejak kemarin. Saya pun beranjak dari kamar dan meraih benda kecil yang kemarin saya beli kemudian masuk ke kamarmandi tanpa pertimbangan apapun lagi. Dan benar saja, benda kecil itu memunculkan dunia garis merah yang sangat saya nantikan. Dan astaga, kalau saja saya tidak sedang berada di kamarmandi, mungkin saya sudah berteriak sejadi-jadinya!  Dengan senyum mengembang lebar saya tunjukkan benda kecil itu pada suami, dan Ia tersenyum..