Ada sesak
yang seketika menyeruak dalam rongga dada saat ku lihat mujahid dan mujahidah tergeletak
bersimbah darah, namun bibir menyungging senyum. Mereka tak benar-benar mati, mereka
hanya tertidur dalam lelap yang abadi. Dari percik darahnya menguar wangi, dari
serpih tubuhnya semerbak kesturi… wangi syurga, yang aku manusia biasa tak akan
pernah sanggup membayangkannya.
Air mataku
deras mengalir saat ku lihat anak-anak Gaza bermuka pias, raut mereka keras. Entah
telah berapa banyak kesedihan yang mereka saksikan, atau… entah bagaimana
ketakutan yang mereka rasakan tatkala mendengar teriakan kesakitan yang tak
lain berasal dari ayah yang tubuhnya terbongkar oleh berondongan peluru, atau
dari Ibu yang kehormatannya melayang bersama abayanya yang compang, atau.. dari
saudara saudarinya yang ditembak tepat didepan mata mereka. Sungguh, aku tak
dapat membayangkan bagaimana rasanya..
Aku kerap
bertanya-tanya, jika aku terlahir ditanah konflik seperti Palestine, Suriah,
Irak..atau Afghanistan, dapatkah kumiliki keberanian yang sama seperti yang
dimiliki anak-anak disana?
Aku ragu..
bahkan melawan diri sendiri aku masih belum mampu. Melawan nafsuku,
keegoisanku, dan penyangkalan-penyangkalanku atas kebenaran yang telah
ditunjukkan padaku.
Tuhan,
Saat nyawa
begitu mudah melayang ditanah Palestine
Dan darah
juga air mata yang entah kapan akan mengering
Aku percaya
Kau disana selalu memeluk hati mereka
Mengganti ketakutan,
menjadikannya keberanian
Mengganti kemelaratan
dengan janji pencukupan
Menjauhkan neraka
dan semakin mendekatkan syurga
Melahirkan semakin
banyak seiring dengan kematian yang semakin sering
Tuhan,
Selamatkanlah
saudara-saudari kami
Yang berjuang
diatas bumi para nabi
Demi kehormatan
masjidil Aqsha,
Demi getar
suara-suara yang menyerukan kebesaran-Mu
Matikan musuh-musuh
kami..
Matikan mereka
yang telah mematikan kebahagiaan saudara-saudari kami
Matikan mereka
yang mengoyak kehormatan bangsa para nabi kami
Matikan mereka
dengan benar-benar mati,
Tuhan,
Ku sebut
nama-Mu berulang-ulang
Disetiap sembahyang
Disetiap keraguanku
pada-Mu yang perlahan hilang
Kabulkanlah do’a
kami.
Comments
Post a Comment