Kini aku
berbaring di bibir tebing yang cukup curam untuk membuat tulang-tulangku
remuk redam jika aku menghempaskan diri kedalamnya. Namun anehnya, tak
sedikitpun kengerian terlintas di benakku saat melongok memastikan kedalaman
jurang tersebut. Hanya rasa penasaran, dan kelegaan yang entah bagaimana ku
rasakan tiba-tiba saat berada didekat di bibir jurang tersebut.
Aku hanya
ingin berbaring seperti ini lebih lama lagi. Membiarkan segala kegelisahanku
sejenak melarut dalam pekatnya udara kebebasan disekitarku. Merasakan aroma
ketakutan sekaligus keberanian diwaktu yang sama. Aku menantang diri untuk
tinggal lebih lama disini. Bersikap seolah akulah satu-satunya manusia yang
hidup ditempat ini.
Sendiri tak
selalu membuatku merasa sepi. Kau tau? Terkadang yang kita butuhkan hanyalah
jeda dari interaksi dengan siapa saja, dengan apa saja. Kamu dan aku butuh
waktu untuk menepi dan menyepi dari hiruk pikuk yang kian terasa penat
dikepala. Dan terkadang, menepi dari diri sendiri juga perlu dilakukan. Berpura-pura kalau aku bukanlah aku, dan memandang segala yang terjadi padaku dari sudut pandang yang berbeda. Seorang diri saja, bercengkrama dengan hati yang telah lama berat
menanggung segala yang membuatnya sakit dan menderita.
Seperti terlahir kembali dalam tubuh yang sama, aku tersenyum sendiri. Lihatlah, aku begitu kesepian hingga sepi inipun tak lagi terasa istimewa. Namun setidaknya saat ini aku bisa pulang dengan hati yang jauh lebih lega dari sebelumnya.
I love this place so much!
Comments
Post a Comment