Aku menulis catatan
dalam beberapa paragraph segala yang ada di kepalaku, ku baca sekilas lalu ku
tekan Ctrl+A kemudian..delete.
Berpikir sebentar..
kemudian aku mulai menulis lagi. Tak lebih banyak dari yang sebelumnya, namun
kali ini sedikit lebih lugas. Ku tulis semuanya kata-kata yang benar-benar
berteriak dikepalaku selama beberapa waktu. Dan sesaat kemudian, entah
mengapa..kembali ku tekan Ctrl+A kemudian delete.
Kembali kosong.
Menghadapi halaman
kosong didepanku, sama menyakitkan seperti saat berhadapan dengan orang yang
mendiamkanku. Tentu ada rasa sedih dan bersalah, entah karena apa. Dan itu
benar-benar membuatku frustasi setengah mati.
Kekosongan selalu
terasa menyakitkan.
Aku kini
paham, bahkan blank page ini pun tak
mau mendengarkanku. Siapa lagi yang akan?
Ku harap
Tuhan tak berpikir demikian.
Comments
Post a Comment