Ada jejak yang
tertinggal saat waktu beranjak dari sisimu. Jejak yang sengaja Ia biarkan
berserak agar terlihat oleh kedua ekor matamu itu. Mungkin, dengan jejak-jejak
ituwaktu ingin menuntunmu berjalan ketempat ia menunggumu, diujung jalan itu.
Atau mungkin juga tidak,
sebenarnya waktu tak benar-benar sedang menunggumu. Ia bukan sesuatu yang bisa
diam lebih dari sepersekian detik hanya untuk menunggu. Ia adalah suatu yang
terus dan terus menerus bergerak dan akan bergerak terus meninggalkanmu.
Maka kejarlah dia
sebelum langkahnya terlampau jauh dari yang dapat dijangkau kaki-kaki kecilmu
itu!
Jangan biarkan waktu
menjebakmu dalam kenangan demi kenangan yang Ia cipta dalam jejak yang ia
tinggalkan. Kenangan pada benda yang ketika melihatnya membuatmu betah memaku
diri lama-lama untuk sekedar mengingat yang telah lalu. Atau kenangan pada
satu-dua lagu yang membuatmu menghentikan langkah hanya untuk mendengarkan
ingatanmu yang berteriak lewat lyric penuh kerinduan semu itu.
Sampai kapan kau akan
berdiam ditempat yang sama? Sedang waktu semakin jauh beranjak dari sisimu?
Bergeraklah...
sejajarkan langkahmu dengannya. Tinggalkan jejak kenangan bersamanya, sang
waktu. Kemudian biarkan angin meniup jejak-jejak itu.... biarkan hujan
menghapus kenangan-kenangan itu. Karena kamu hidup bukan untuk berdiam diri
disatu tempat disatu masa. Kamu, serupa
waktu adalah sesuatu yang harus
terus-menerus bergerak mengikuti arus kehidupan yang begitu derasnya. Kamu akan
sakit bila memaksa diri bergerak melawan arus, kamu hanya akan terluka bila
memaksa diri untuk tetap tinggal ditempat yang sama dalam waktu yang lama.
Kamu terlahir bukan untuk membusuk di masa lalu.
Kamu tercipta untuk
selalu melangkah kedepan dengan belajar dari setiap langkah yang kau ambil.
Kamu mungkin akan
terjatuh berkali-kali, lalu bangkitlah lagi..lagi dan lagi.
Kamu mungkin akan
merasakan perihnya luka disekujur tubuhmu, tapi kau pun harus ingat.. pada
setiap luka itu ada obat yang diam-diam Tuhan titipkan untuk menyembuhkanmu.
Lalu jika kau telah
sampai pada titik kau merasa begitu putus asa, jangan pernah lupa... bahwa Tuhan
masih ada bersamamu dan akan selalu begitu. Ia selalu siap jika sewaktu-waktu
kau memanggil namaNya untuk kau mintai pertolongan. Maka mintalah! Mintalah
dengan hati yang sungguh-sungguh percaya bahwa Ia pasti akan mengabulkan
permintaanmu itu. Walau tidak dengan cara yang kau kira, tapi yakinlah cara-Nya
selalu yang paling sempurna untukmu.
Bergeraklah dengan
kedua kakimu.. pijakkan telapak kaki itu diatas bumi ciptaan-Nya ini.
Berjalanlah, tataplah sekitarmu. Lihatlah rumput-rumput itu, rumput yang selalu
kembali hijau setelah terinjak.. hangus oleh panas matahari, atau sekarat
karena terendam genang air hujan. Ia
selalu kembali hijau, sehijau harapan yang selalu dibawa mentari pagi.
Angkat dagumu dan
lihat langit diatas sana. Gambar birunya didalam kepalamu, dan ciptakan
gumpalan awan-awan putih yang bergerak dalam benakmu. Bayangkan kau adalah
burung yang terbang bebas memecah udara. Bayangkan kedua sayapmu mengepak
dengan gerakan teratur sembari menyebut asma-Nya. Bukankah ada banyak hal yang
lebih indah untuk dilihat di dunia ini selain berdiam diri disatu tempat yang
sama?
Kamu, terlalu
berharga untuk terpenjara dalam sepimu.
Kamu terlalu istimewa
untuk terjebak dalam ilusi masa lalumu.
Comments
Post a Comment