Skip to main content

Untuk Kau Tau..


Untukmu yang telah merelakan sedikit waktu berhargamu untuk membacaku diam-diam, terimakasih..

Tak perlu mencariku lagi karena sesungguhnya aku tak pernah beranjak dari tempat semula. Aku, masih ada ditempat yang sama seperti kali pertama langkahmu pergi menjauhiku sebanyak ribuan hasta.

Dan jangan lagi kau kembali karena bukan untuk menyambutmu aku berdiri disini. Aku, hanya melihat punggungmu menjauh sembari meyakinkan diri bahwa memang seharusnya demikian yang terjadi.

Jika kau tetap memilih untuk kembali padaku, terimalah bahwa segala yang terjadi dulu takkan lagi dapat kita lahirkan kembali dalam bentuk cerita baru. Aku, begitupun kamu, adalah kita yang hanya ada saat itu saja.

Jangan pernah menarik ingatan lama tentangku yang telah kau benam dalam lupa. Karena aku, bukan lagi yang dulu. Pun aku, tak pernah sama sejak kepergianmu.

Seperti pagi ini saat aku duduk ditepi dermaga, memandangi  kapal kecil maupun besar yang lalu-lalang sejak petang... aku memikirkanmu, sungguh, kamu yang ada dikepalaku. Memikirkan bahwa hidup memang selalu soal pergantian, ada yang datang dan ada yang memang seharusnya dibiarkan pergi, menghilang.

Bahwa hidup memang tentang pergerakan demi pergerakan. Beranjak dari satu kesakitan menuju kebahagiaan yang lain. Melompat dari satu luka menuju tawa yang lain.

Bukankah hidup ini terdiri dari dua hal yang saling berkebalikan?

Agar masih tersisa ruang dihati kita yang percaya, bahwa hanya Dia, 
satu-satunya yang maha TUNGGAL.

Bukankah segala yang kita miliki akan pergi juga nantinya?

Agar kita senantiasa ingat, bahwa hanya Dia, 
satu-satunya yang akan tetap TINGGAL.

Dan bukankah luka dan tawa adalah rasa yang nyata?

Yang keduanya telah menjadi cukup bukti, bahwa Dia, satu-satunya Sang Pencipta segala.

Comments

  1. Subhanallah...
    benar2 Keteguhan yang berarti say,,,

    ReplyDelete
  2. semua orang pasti mengalaminya naz eiya q bulan april married loo mau datang ngak?

    ReplyDelete
  3. fitri: alhamdulillah...smoga bermanfaat ya sayy :*

    ReplyDelete
  4. citra: hahhaha.. iyya cit. wah iyakah? alhamdulillah...slamat citt, barakallah :D

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kamarku Istanaku

Aku memang lebih suka seperti ini, memaku diri dalam penjara imajiner yang kuciptakan sendiri. Kubiarkan diam mengajakku bicara semaunya, hingga ia lelah, hingga tak kudengar lagi bingar suaranya ditelingaku. Hanya di kamar ini kutemukan waktu istimewaku untuk bercakap dengan pikiranku sendiri. Apa yang ku mau, apa yang ku rasa, dan apa yang ingin ku katakan, yang sebisa mungkin tak ku ungkapkan saat berada diluar sana kini membuncah bak air bah, di kamar ini. Dan aku sangat menikmati saat-saat seperti ini... Berbeda dengan mereka, aku memang  punya caraku sendiri untuk melegakan sesaknya hati. Dan disini, di kamar ini, aku memenjara diri dan membiarkan sedihku bebas berkelana, mengudara, untuk kemudian menjelma hujan dikedua pipiku. Biarlah. Aluna Maharani

kejutan

Malam itu saya nyaris tidak bisa tidur memikirkan sebuah benda kecil yang saya beli beberapa jam sebelumnya. Pikiran saya nyaris tidak teralihkan dari benda kecil itu.. memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi, kejutan apa yang sedang menanti saya, dan perubahan apa yang akan dia bawa nantinya. Berjam-jam sibuk memikirkan itu hingga tanpa sadar saya pun jatuh tertidur, dengan mimpi tentang benda kecil tersebut. Subuh mengetuk jendela, dan seketika saya membuka mata. Inilah saatnya! Kata saya dalam hati. Ini saat yang saya tunggu-tunggu sejak kemarin. Saya pun beranjak dari kamar dan meraih benda kecil yang kemarin saya beli kemudian masuk ke kamarmandi tanpa pertimbangan apapun lagi. Dan benar saja, benda kecil itu memunculkan dunia garis merah yang sangat saya nantikan. Dan astaga, kalau saja saya tidak sedang berada di kamarmandi, mungkin saya sudah berteriak sejadi-jadinya!  Dengan senyum mengembang lebar saya tunjukkan benda kecil itu pada suami, dan Ia tersenyum..