Skip to main content

White Sand Beach - Karangasem


Thanks GOD, it's Sunday! Lepas dari rutinitas yang kerap membuat saya bosan selama enam hari dalam seminggu membuat saya begitu bersemangat saat seorang sahabat mengajak saya pergi ke pantai. 

Dan tujuan kami kali ini adalah Pasir Putih, atau yang dikalangan bule dikenal dengan nama White Sand beach. 


Pasir putih terletak di Karangasem, tepatnya di desa Prasi, kurang lebih 2 jam dari Denpasar.
Posisi pantai yang agak 'tersembunyi', membuat pantai ini masih jarang dikenal oleh wisatawan asing. Namun justru hal inilah yang menjadi kelebihan pasir putih, pantainya tetap bersih, tenang, dan jauh dari hiruk pikuk keramaian seperti pantai-pantai terkenal lain di pulau Bali.

Seperti namanya, Pasir Putih memiliki pasir yang berwarna putih dan berkilauan saat diterpa sinar matahari. Diapit oleh dua bukit disisi kanan kirinya menyebabkan pantai ini agak sedikit terlihat seperti teluk, namun sama sekali tak mengurangi keindahannya. Pantai kecil ini hanya berjarak 3km dari ujung barat ke ujung timurnya, dan dibalik kedua bukit yang mengapitnya tersebut juga terdapat pantai, namun pasirnya berwarna hitam.


Saya dan teman saya, Cici, benar-benar menikmati waktu kami disana. Berangat dari rumah sekitar pukul 11 siang, kami hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit untuk sampai di pantai cantik ini. 2 jam rasanya belum cukup untuk memuaskan keinginan kami untuk berfoto, mengabadikan moment-moment mneyenangkan saat bermain bersama.
Cici sendiri adalah sahabat saya sejak kami sama-sama masih didalam kandungan ibu masing-masing hehehe. Kami tumbuh bersama, dan walaupun kami tak bersekolah disekolah yang sama, namun persahabatan kami masih terjalin sangat baik hingga saat ini.

My bestfriend & I :)


See you later, Pasir Putih!
Saya sangat benci ketika waktu mulai tak berkompromi dengan kesenangan kami. Rasanya waktu begitu cepat berlalu, tak terasa 3 jam telah kami habiskan di pantai cantik ini hanya dengan mengobrol dan berfoto berkali-kali.

Semoga untuk kedepannya semua wisatawan yang berkunjung ke pantai pasir putih, baik lokal maupun wisatawan asing, bekerja sama untuk tetap menjaga keasrian pantai pasir putih, agar tetap cantik, bersih dan tidak terlalu padat pengunjung.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Miracle

Gerimis yang sesekali diselingi gemuruh Guntur yang bersahutan dan rumah yang lengang membuat saya ingin sedikit menorah beberapa hal yang semenjak beberapa waktu ini begitu mendesak ingin segera dituliskan. Kalau diingat-ingat lagi, saya memang sudah agak lama tidak lagi duduk dan bercerita di Bale Bengong   ini kepada kalian yang tanpa sengaja tersesat disini. Dan kalau dipikir-pikir lagi, rumah ini tak terlalu lengang sekarang ini karena saya tidak sedang sendirian. Suami memang masih di kantor dan belum pulang, namun didalam rahim saya ada sesosok janin mungil yang kini genap berusia tiga bulan sedang menemani saya yang kesepian. “ Halo sayang, sehat-sehat selalu didalam perut ibu ya J ” Bicara tentang janin, hati saya mengembang lagi sekarang. Senang? Tentu saja.. tiga bulan ini telah menjadi saat-saat paling ajaib sejak kehadirannya. Janin mungil yang sebelumnya selalu kami sebut dalam do’a kini tengah meringkuk tenang didalam rahim saya, sedang tumbuh dan ter...

kejutan

Malam itu saya nyaris tidak bisa tidur memikirkan sebuah benda kecil yang saya beli beberapa jam sebelumnya. Pikiran saya nyaris tidak teralihkan dari benda kecil itu.. memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi, kejutan apa yang sedang menanti saya, dan perubahan apa yang akan dia bawa nantinya. Berjam-jam sibuk memikirkan itu hingga tanpa sadar saya pun jatuh tertidur, dengan mimpi tentang benda kecil tersebut. Subuh mengetuk jendela, dan seketika saya membuka mata. Inilah saatnya! Kata saya dalam hati. Ini saat yang saya tunggu-tunggu sejak kemarin. Saya pun beranjak dari kamar dan meraih benda kecil yang kemarin saya beli kemudian masuk ke kamarmandi tanpa pertimbangan apapun lagi. Dan benar saja, benda kecil itu memunculkan dunia garis merah yang sangat saya nantikan. Dan astaga, kalau saja saya tidak sedang berada di kamarmandi, mungkin saya sudah berteriak sejadi-jadinya!  Dengan senyum mengembang lebar saya tunjukkan benda kecil itu pada suami, dan Ia terseny...

Palangka Menguning

Foto diambil dari depan Polres Palangka Terhitung sejak pertengahan Agustus lalu sampai hari ini asap masih mengepung disegala penjuru hingga ke sudut-sudut kota Palangka Raya. Nggak cuma diluar, kadang asap juga masuk sampai kedalam rumah sampai-sampai untuk bernapas saja rasanya sakit. Menyalakan kipas angin sepanjang waktu juga tidak banyak menolong. Dan hari ini asap berwarna kuning kemerahan disini. Bisa dibayangkan bagaimana sesaknya kami? Dada dan mata terasa perih, tenggorokan sakit, dan kepala jadi gampang pusing. Kami rindu langit biru, kami juga rindu bernapas lega. Kalau saja paru-paru ini bisa bicara, tentu ia sudah menjerit setiap saat. Tapi kami tetap bertahan, karena kami percaya Tuhan akan segera menyudahi bencana ini. Hari ini saya menulis catatan ini agar saya selalu ingat untuk bersyukur. Ketika Tuhan mengkaruniai saya dengan udara bersih dan lingkungan yang aman serta nyaman, terkadang saya luput untuk sekadar mengucap kata terimakasih pada-Ny...