Skip to main content

Happy Birthday ^^


23, bagiku tak lebih dari sekedar angka penanda bahwa perjalanan yang ku tempuh telah sejauh ini. Telah banyak yang ku lalui. Menangis, tertawa, murung, ceria, ataupun datar-datar saja silih berganti menjadi warna pada setiap hari yang ku lewati. Adalah Tuhan Yang Maha membolak-balikkan hati, yang berkuasa untuk menorah warna-warna tersebut dalam perjalanan hidupku.
Namun saat ini memperhitungkan berapa kali aku terjatuh bukanlah hal yang terpenting, sebaliknya, yang harus ku perhatikan adalah berapa banyak kali aku bangkit setelahnya. Aku sadar, dalam perjalananku, terlalu banyak keluh kesah yang ku lontarkan pada Tuhan. Aku merasa tak pantas, namun entah kenapa, aku sellau merasa menjadi hamba-Nya yang istimewa karena segala ujian yang ditimpakan-Nya padaku.
Terimakasih Tuhan, angka 23 ini telah mengingatkanku, menjadi alarm yang membangunkanku dari mimpi-mimpiku selama ini. Tak perlu ku tuliskan perubahan seperti apa yang ku harapkan, namun aku hanya berharap Tuhan mau membantuku dengan menjawab do’a-do’a yang ku panjatkan. Aminn..
Terimakasih Ayah, Ibu, kakak..dan semua teman-teman yang selalu ada untuk menjagaku..kalian adalah jalan kekuatan yang diciptakan Tuhan untukku.

Selamat Ulang Tahun, Inaz.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Kamarku Istanaku

Aku memang lebih suka seperti ini, memaku diri dalam penjara imajiner yang kuciptakan sendiri. Kubiarkan diam mengajakku bicara semaunya, hingga ia lelah, hingga tak kudengar lagi bingar suaranya ditelingaku. Hanya di kamar ini kutemukan waktu istimewaku untuk bercakap dengan pikiranku sendiri. Apa yang ku mau, apa yang ku rasa, dan apa yang ingin ku katakan, yang sebisa mungkin tak ku ungkapkan saat berada diluar sana kini membuncah bak air bah, di kamar ini. Dan aku sangat menikmati saat-saat seperti ini... Berbeda dengan mereka, aku memang  punya caraku sendiri untuk melegakan sesaknya hati. Dan disini, di kamar ini, aku memenjara diri dan membiarkan sedihku bebas berkelana, mengudara, untuk kemudian menjelma hujan dikedua pipiku. Biarlah. Aluna Maharani

kejutan

Malam itu saya nyaris tidak bisa tidur memikirkan sebuah benda kecil yang saya beli beberapa jam sebelumnya. Pikiran saya nyaris tidak teralihkan dari benda kecil itu.. memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi, kejutan apa yang sedang menanti saya, dan perubahan apa yang akan dia bawa nantinya. Berjam-jam sibuk memikirkan itu hingga tanpa sadar saya pun jatuh tertidur, dengan mimpi tentang benda kecil tersebut. Subuh mengetuk jendela, dan seketika saya membuka mata. Inilah saatnya! Kata saya dalam hati. Ini saat yang saya tunggu-tunggu sejak kemarin. Saya pun beranjak dari kamar dan meraih benda kecil yang kemarin saya beli kemudian masuk ke kamarmandi tanpa pertimbangan apapun lagi. Dan benar saja, benda kecil itu memunculkan dunia garis merah yang sangat saya nantikan. Dan astaga, kalau saja saya tidak sedang berada di kamarmandi, mungkin saya sudah berteriak sejadi-jadinya!  Dengan senyum mengembang lebar saya tunjukkan benda kecil itu pada suami, dan Ia tersenyum..