Aku ingin mengajakmu duduk di hampar rerumputan, di penghujung malam
Saat bintang biru yang gemetaran hanya dapat menyimpan cemburunya
diam-diam
Kita pun diam,
Membiarkan udara leluasa lalu-lalang disekat tubuh kita yang tak saling
berdekatan
Dingin malam ini tak seharusnya membuat pipiku merona
Namun diammu itu, lebih riuh dari jutaan rangkai kata
Memesona getar jiwaku yang ku takut akan terdengar olehmu
Kusembunyikan teriak girangku dibalik diam,
Dan bintang yang cemburu menjatuhkan diri dikejauhan
Kita dan malam, duduk dibawah naungan ibu bulan
Dingin yang seharusnya membekukan
Terasa layaknya buaian penuh kehangatan
Kita dan malam, tak saling berdekatan
Tak saling bersentuhan,
Tak saling memperdengarkan, melainkan hanya duduk diantara dua diam
Hanya kita dan malam, kita dan diam, kita dan bintang
Kita dan keinginan, kita dan cinta
yang didiamkan,
Kita dan kata yang tak terkatakan
Kita yang merupakan aku dan kamu yang takkan pernah menjadi kita, lagi.
Comments
Post a Comment