Perempuan itu
Menadah gerimis untuk diminumkan pada bayinya.
Gerimis dimasukkan
kedalam botol
Diaduk sebentar
sementara si bayi
berteriak-teriak
tak sabar. Tangan perempuan itu gemetar
bergetar
”sabarlah
nak, gerimis ini begitu tipis” serunya
sembari
menatap lirih pada botol yang tak kunjung meluber isinya
si bayi
kembali membentak ibunya yang mudah terkesiap
telinga
tuanya begitu sensitif dengan suara-suara
tangan
keriputnya kerepotan menutup botol
yang
belum penuh sempurna
seperti
titah si bayi
wajah bayi
itupun merengut, cemberut
diraihnya
dengan kasar botol dari tangan ibunya
”kenapa cuma segini? Aku maunya penuh!” rajuk bayi dengan
manja
Tangan mungilnya mengepal jempol sang Ibu
Sambil menenggak
gerimis demi gerimis dalam botol susunya
“rasanya
pun sedikit asin!! Kau isi apa pada botol susuku, ibu??” bentaknya.
Perempuan tua yang ia panggil ibu itupun kembali terkesiap
nyala
dalam matanya takut jika dustanya tersingkap
lewat
rasa pada botol gerimis yang tak dapat berbohong itu
lewat
botol yang separuhnya Ia isi dengan gerimis
yang
turun sepotong demi sepotong
membawa
kabar duka bahwa suaminya telah tiada
perempuan yang takut bayinya murka itupun
memeras air matanya untuk separuh isi botol itu
untuk diminumkan pada bayinya yang lapar
untuk bayi satu-satunya yang selalu berteriak
tak sabar
Kykx se0rang ibu lbih mlih hujan2 kmudian bjux yg bsah d peras bwt si anak mzkpun dg rsik0 si ibu bkaL sakit drpd mmbagi air mtax k anakx :-P
ReplyDeleteHappy m0ther's day
L0ve y0u m0m :-*