Skip to main content

Sepertiga Malam

Malam masih menyulam hitamnya pada hamparan permukaan langit diatas sana. Berserak satu, dua, jutaan bintang dengan cahayanya yang temaram.
Syahdu, ku lumat perlahan keheningan penghujung malam ini diatas sajadah yang mulai basah oleh anak-anak hati yang merembes melalui pipi.

Ini bukan air mata. Ini hanya suara hati yang tertahan oleh keterbatasan kata. Aku tak ingin mengusik syahdu malam ini dengan isak tangis dan keluh kesahku. Ku tahan saja. Dalam diam yang paling diam toh Tuhan selalu mendengar bisik lirih  hamba-hamba-Nya yang mengiba. 

Cinta tak perlu dijabarkan dengan kata. Percuma mendebat hati tentang rasa yang takkan pernah ada habisnya. Cintaku pada-Nya adalah doa yang kurapal ditiap hela nafas sejak nama-Nya tertaut dihati, dulu. Tak ada lagi ragu. Cinta ini suci. Cinta ini pamrih. Cinta ini mengharap balasan yang pasti. 

Tuhan,
Di sepertiga malam ini kujumpai Kau yang tengah membelai lembut hatiku. Tenang merasuk diam-diam dalam jiwa yang telah gerah oleh kemunafikan yang dunia tawarkan. Hening seketika merayap dalam aliran darah yang selalu gemetar dirangkul nafsu yang senantiasa membuncah. Birahi ruah tatkala dengan naif kulumat tubuh hari dengan kemalasan dan berjuta alasan yang kuciptakan. Hidup kutau hanya alibi. Sibuk menyalahkan ini-itu hanya untuk menutupi aib yang kuciptakan sendiri.

Dan kini, sepertiga malam-Mu seolah menjadi ujung dari sepanjang lorong hitam nan panjang ini. Tak habis ku kunyah jalanan terjal untuk menemui-Mu. begitu sulitnya, begitu lelahnya. Namun segala penat itu terbayar oleh janji-janji yang Kau tawarkan dulu. Janji akan mencintaiku lagi setelah begitu banyak hari Kau ku tinggalkan.

Tak perlu ku utarakan alasan mengapa ku begitu mencintai-Mu bukan?
karena memang cintaku tak beralasan..
Hanya komitmen diantara kita berdua. 
Hanya kesanggupan menjaga cinta ini, cinta kita.
ku rela malam-malam terjaga hanya untuk-Mu. karena di sepertiga malam itulah aku mampu bercerita dengan mesra, bermanja pada Penguasa yang sukanya membolak-balikkan hati ini, namun tak mengapa. Cintaku pada-Mu tak kan pernah terpuaskan hanya dengan rangkaian kata-kata. Ini bukan sekedar cinta biasa, ini cinta anak manusia yang menghamba pada Dzat yang menciptanya. 

Comments

Popular posts from this blog

Untuk seorang teman yang sedang bersedih ;)

Akan ada saat dimana kamu merasa begitu rapuh, bahkan terlalu rapuh untuk sekedar membohongi diri bahwa kamu sedang baik-baik saja. Air mata itu tak dapat lagi kamu tahan dengan seulas senyum yang dipaksakan, hingga pada akhirnya wajahmu akan membentuk ekspresi bodoh dengan mata yang berulang-kali mengerjap demi menahan bulir-bulir air yang hendak membanjir dipipi, lalu mengalir kedasar hati. Itulah saatnya kamu untuk berhenti berlagak kuat. Akui saja kalau kamu sedang kalah, kalah pada penguasaan diri yang biasanya selalu kau lakukan dengan baik. Kadang, terus-menerus menipu diri dengan berkata bahwa kamu baik-baik saja -padahal kamu remuk-redam didalam- malah akan semakin membuatmu terluka. Lepaskan… tak perlu lagi kau tahan, Suarakan, untuk apa kau bungkam? Tunjukkan! Tak perlu lagi dipendam… Jujur pada diri sendiri adalah wujud penghargaan paling tinggi pada diri sendiri. Kamu tau? Walaupun seluruh dunia memalingkan wajahnya darimu, ketika kamu   jujur ...

kejutan

Malam itu saya nyaris tidak bisa tidur memikirkan sebuah benda kecil yang saya beli beberapa jam sebelumnya. Pikiran saya nyaris tidak teralihkan dari benda kecil itu.. memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi, kejutan apa yang sedang menanti saya, dan perubahan apa yang akan dia bawa nantinya. Berjam-jam sibuk memikirkan itu hingga tanpa sadar saya pun jatuh tertidur, dengan mimpi tentang benda kecil tersebut. Subuh mengetuk jendela, dan seketika saya membuka mata. Inilah saatnya! Kata saya dalam hati. Ini saat yang saya tunggu-tunggu sejak kemarin. Saya pun beranjak dari kamar dan meraih benda kecil yang kemarin saya beli kemudian masuk ke kamarmandi tanpa pertimbangan apapun lagi. Dan benar saja, benda kecil itu memunculkan dunia garis merah yang sangat saya nantikan. Dan astaga, kalau saja saya tidak sedang berada di kamarmandi, mungkin saya sudah berteriak sejadi-jadinya!  Dengan senyum mengembang lebar saya tunjukkan benda kecil itu pada suami, dan Ia terseny...

Mencari AKU

Dear, Lita.. Kamu adalah seorang yang sangat ku kenal, sebaik aku mengenal diriku sendiri. Namun kadang, kamu bisa menjadi seseorang yang sangat sulit dimengerti, sesulit aku berusaha mengerti diriku sendiri. Bolehkah aku sedikit menulis tokoh ’kita’ disini? Tiap pagi ketika mata kita baru saja terbuka, satu pertanyaan yang kita hafal diluar kepala selalu jadi hidangan pembuka bagi hari-hari panjang kita, hari-hari lelah kita: ” Tuhan, untuk apa aku diciptakan ?” Itu kan yang selalu kita pertanyakan? Tentang eksistensi kita. Tentang kepentingan kita didunia ini. Sebuah pertanyaan yang sebenarnya sudah kita ketahui jawabannya, namun kita masih belum dan tak pernah puas dengannya. Sebuah pertanyaan paling naif sebagai bentuk halus dari cara kita menyalahkan Tuhan karena beberapa ketidak-adilan-Nya pada kita. Iya kan?   Kadang, ah tidak, sering kita merasa Tuhan begitu tak adil dengan bolak-balik memberi kita cobaan. Seolah DIA sangat suka melihat betapa susahnya kita memera...