Mantra
apa yang kau rapal untuk mengambil hati ini?
Begitu kuatnya,
sampai-sampai ketika kau pergi aku masih saja mencintaimu dengan sama kuatnya. Kucari
mantra serupa untuk menghapus cinta saktimu ini, namun yang kudapat hanya
sebingkis airmata duka yang merindukanmu. Pada titian malam kudapati mantramu
melemah, satu waktu itu saja, ketika waktu yang begitu lama menjauhkan bayangmu
dari hari-hariku, aku merasa merdeka. Bawa pergi saja hati yang kau curi itu,
aku sudah tak butuh lagi. Aku rela tak punya hati jika memang hati yang itu
tlah kau lumuri dengan darah cintamu. Tak, takkan sudi aku memiliki hati yang
seperti itu. Sekali kau pergi, bawa semua yang telah menjadi milikmu. Aku rela
hidup tanpa hati, agar nanti saat aku mengenal cinta lagi aku tak perlu lagi
merasakan sakit hati. . . .
Comments
Post a Comment