Skip to main content

Tengkiyuu ku buat kalian lohh :D

Terimakasih sedalam-dalamnya kpda Sensei Keniten, yang untuk pertama kalinya mengenalkan aku pada dunia tulis menulis tahun 2006 silam. yang selalu mendukung bahkan memuji setiap tulisan 4L4Y jaman SMA ku dulu..hahhaa
terimakasih untuk sahabatku Ratih Astiti, kamu yang bikin aku semangat nulis dulu..
Terimakasih untuk Ayah, Ibu, Kakak, Mas Irvan, dan manis pahitnya kehidupan bersama kalian, karenanya aku selalu mendapat ide-ide segar untuk menulis. sekedar menulis. tak ada yang lainn.
Terimakasih untuk kalian semua yang telah membuatku menemukan cara untuk mencurahkan unek-unek dikepala bebalku ini, hehe..
terimakasih untuk teman-teman gilaku: Lita, Mira, Helmy, Yessi, Helgha, dan semua yang tak bisa disebut satu persatu.. peluk cium buat kalian dimanapun kalian berada, #ennakkhh..
dan akhirnya, tiba waktunya saya mengakhiri latihan menulis bab dedikasi kalo buku ku beneran terbit 20th lg ini. wkkwkwkwk

amin Ya Allah..
LOVE YA ALL, mmmmuuuuahhhhhhhhhh :*

Comments

Popular posts from this blog

Kamarku Istanaku

Aku memang lebih suka seperti ini, memaku diri dalam penjara imajiner yang kuciptakan sendiri. Kubiarkan diam mengajakku bicara semaunya, hingga ia lelah, hingga tak kudengar lagi bingar suaranya ditelingaku. Hanya di kamar ini kutemukan waktu istimewaku untuk bercakap dengan pikiranku sendiri. Apa yang ku mau, apa yang ku rasa, dan apa yang ingin ku katakan, yang sebisa mungkin tak ku ungkapkan saat berada diluar sana kini membuncah bak air bah, di kamar ini. Dan aku sangat menikmati saat-saat seperti ini... Berbeda dengan mereka, aku memang  punya caraku sendiri untuk melegakan sesaknya hati. Dan disini, di kamar ini, aku memenjara diri dan membiarkan sedihku bebas berkelana, mengudara, untuk kemudian menjelma hujan dikedua pipiku. Biarlah. Aluna Maharani

kejutan

Malam itu saya nyaris tidak bisa tidur memikirkan sebuah benda kecil yang saya beli beberapa jam sebelumnya. Pikiran saya nyaris tidak teralihkan dari benda kecil itu.. memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi, kejutan apa yang sedang menanti saya, dan perubahan apa yang akan dia bawa nantinya. Berjam-jam sibuk memikirkan itu hingga tanpa sadar saya pun jatuh tertidur, dengan mimpi tentang benda kecil tersebut. Subuh mengetuk jendela, dan seketika saya membuka mata. Inilah saatnya! Kata saya dalam hati. Ini saat yang saya tunggu-tunggu sejak kemarin. Saya pun beranjak dari kamar dan meraih benda kecil yang kemarin saya beli kemudian masuk ke kamarmandi tanpa pertimbangan apapun lagi. Dan benar saja, benda kecil itu memunculkan dunia garis merah yang sangat saya nantikan. Dan astaga, kalau saja saya tidak sedang berada di kamarmandi, mungkin saya sudah berteriak sejadi-jadinya!  Dengan senyum mengembang lebar saya tunjukkan benda kecil itu pada suami, dan Ia tersenyum..