Skip to main content

Anakmu Kangen, Yah..

Selintas angin bermenit lalu mengabarkan wajahmu
Mengukuhkan kembali reruntuhan rindu yang baru saja berserak
:rindu kamu tentunya-
rindu tawamu
rindu marahmu
rindu hadirmu
telah lama kamu pergi meninggalkan sebaris ruang hampa disini:dihatiku
kutau hadirmu adalah kemungkinan yang harus kuhapus dari separuh mimpi
namun angan ini tak henti merindukan hadirmu lagi
dosakah aku Tuhan?

Dosakah jika air mata ini mengalir seirama dengan kerinduan yang terpasung sepi ini?
Dosakah bila mengangankan waktu-waktu lalu saat Ia ada disini?

Bila rindu ini adalah dosa, cukupkan do'aku sebagai pengobat lara ini
pelepas dahaga rindu yang teramat sangat ini
karena aku tak mau membuat Ia sakit karena cintaku, karena rinduku
Selimuti hati yang menggigil merindukannya ini

Bila merindukannya adalah dosa, maka hukum aku dengan meringankan sedikit beban rinduku ini..

Comments

Popular posts from this blog

Kamarku Istanaku

Aku memang lebih suka seperti ini, memaku diri dalam penjara imajiner yang kuciptakan sendiri. Kubiarkan diam mengajakku bicara semaunya, hingga ia lelah, hingga tak kudengar lagi bingar suaranya ditelingaku. Hanya di kamar ini kutemukan waktu istimewaku untuk bercakap dengan pikiranku sendiri. Apa yang ku mau, apa yang ku rasa, dan apa yang ingin ku katakan, yang sebisa mungkin tak ku ungkapkan saat berada diluar sana kini membuncah bak air bah, di kamar ini. Dan aku sangat menikmati saat-saat seperti ini... Berbeda dengan mereka, aku memang  punya caraku sendiri untuk melegakan sesaknya hati. Dan disini, di kamar ini, aku memenjara diri dan membiarkan sedihku bebas berkelana, mengudara, untuk kemudian menjelma hujan dikedua pipiku. Biarlah. Aluna Maharani

kejutan

Malam itu saya nyaris tidak bisa tidur memikirkan sebuah benda kecil yang saya beli beberapa jam sebelumnya. Pikiran saya nyaris tidak teralihkan dari benda kecil itu.. memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi, kejutan apa yang sedang menanti saya, dan perubahan apa yang akan dia bawa nantinya. Berjam-jam sibuk memikirkan itu hingga tanpa sadar saya pun jatuh tertidur, dengan mimpi tentang benda kecil tersebut. Subuh mengetuk jendela, dan seketika saya membuka mata. Inilah saatnya! Kata saya dalam hati. Ini saat yang saya tunggu-tunggu sejak kemarin. Saya pun beranjak dari kamar dan meraih benda kecil yang kemarin saya beli kemudian masuk ke kamarmandi tanpa pertimbangan apapun lagi. Dan benar saja, benda kecil itu memunculkan dunia garis merah yang sangat saya nantikan. Dan astaga, kalau saja saya tidak sedang berada di kamarmandi, mungkin saya sudah berteriak sejadi-jadinya!  Dengan senyum mengembang lebar saya tunjukkan benda kecil itu pada suami, dan Ia tersenyum..