Skip to main content

Aku Kata Yang Tak Terkatakan


Aku Kata Yang Tak Terkatakan


//Mungkin hendak kau temukan aku disini
Pada sajak picisan yang lemah kata-katanya:
dalam menggambarkan kalimat-kalimat hati
Jangankan kau: akupun terkadang tak dapat mengartikannya
Aku sama tersesatnya seperti kalian dalam mencari aku dalam sajakku,
dalam diriku.

Namun seberapa picisan pun sajakku ini,
 kesemuanya tetaplah terbentuk dengan awal sebuah kata
Yang menjadi senjata.
Kata-kata adalah senjata terakhirku
Kata-kata selalu menguatkanku
Kata-kata tak membuat aku kalah dari aku dengan keakuanku

Kadang aku merasa kata adalah aku: aku adalah kata-kataku
Dan ketika kurangkai semua kata-kata itu
aku kemudian menjadi aku yang masih saja belum utuh:
lalu kapan aku menjadi utuh?
::Aku::
Siapa aku?
Kata-kata takkan cukup menggambarkan aku
Aku pun belum, dan takkan bisa mencari komposisi kata yang tepat
untuk membuat kalian mengenal aku lewat kata-kataku
Ternyata aku bukanlah kata-kataku.
Karena kata tak sepenuhnya dapat mewakili aku.
Namun lewat kata-kata aku ingin kalian tau,
bahwa hanya lewat kata-kata: aku menjadi aku.
...........//


Malang, Juli 2012

Comments

Popular posts from this blog

Kamarku Istanaku

Aku memang lebih suka seperti ini, memaku diri dalam penjara imajiner yang kuciptakan sendiri. Kubiarkan diam mengajakku bicara semaunya, hingga ia lelah, hingga tak kudengar lagi bingar suaranya ditelingaku. Hanya di kamar ini kutemukan waktu istimewaku untuk bercakap dengan pikiranku sendiri. Apa yang ku mau, apa yang ku rasa, dan apa yang ingin ku katakan, yang sebisa mungkin tak ku ungkapkan saat berada diluar sana kini membuncah bak air bah, di kamar ini. Dan aku sangat menikmati saat-saat seperti ini... Berbeda dengan mereka, aku memang  punya caraku sendiri untuk melegakan sesaknya hati. Dan disini, di kamar ini, aku memenjara diri dan membiarkan sedihku bebas berkelana, mengudara, untuk kemudian menjelma hujan dikedua pipiku. Biarlah. Aluna Maharani

kejutan

Malam itu saya nyaris tidak bisa tidur memikirkan sebuah benda kecil yang saya beli beberapa jam sebelumnya. Pikiran saya nyaris tidak teralihkan dari benda kecil itu.. memikirkan kemungkinan apa yang akan terjadi, kejutan apa yang sedang menanti saya, dan perubahan apa yang akan dia bawa nantinya. Berjam-jam sibuk memikirkan itu hingga tanpa sadar saya pun jatuh tertidur, dengan mimpi tentang benda kecil tersebut. Subuh mengetuk jendela, dan seketika saya membuka mata. Inilah saatnya! Kata saya dalam hati. Ini saat yang saya tunggu-tunggu sejak kemarin. Saya pun beranjak dari kamar dan meraih benda kecil yang kemarin saya beli kemudian masuk ke kamarmandi tanpa pertimbangan apapun lagi. Dan benar saja, benda kecil itu memunculkan dunia garis merah yang sangat saya nantikan. Dan astaga, kalau saja saya tidak sedang berada di kamarmandi, mungkin saya sudah berteriak sejadi-jadinya!  Dengan senyum mengembang lebar saya tunjukkan benda kecil itu pada suami, dan Ia tersenyum..