Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2015

Biar Diam Yang Bicara..

            Senja baru saja menetas dibibir pantai, menggiring burung-burung gereja berarak-arak pulang, bergandeng-gandengan. Riuh celoteh mereka tak membuyarkan lamunanku. Anganku terbang pada satu titik dimasa kanak-kanakku. Seperti berputar-putar dilorong waktu, kutemukan diriku dengan tubuh lebih kecil dan gigi-gigi ompong disana-sini. Seperti biasa, aku kecil sore itu hanya dapat memandangi sosok laki-laki dengan punggung tegap yang membelakangiku. Laki-laki itu sibuk dengan selembar koran, menyeruput kopi, mengacuhkanku. Pun dihari-hari berikutnya, aku kecil begitu setia menemani sorenya dengan diam. Duduk diantara sepi yang menari-nari. Tanpa suara, aku begitu mencintainya. Tahun pun beranjak dari masa itu. Masih di sore yang sama, kupandangi punggung kekar itu dengan tatapan sayu. Rindu hati yang merayu untuk bercengkrama dengannya urung dengan niatannya. Ia terlalu kaku untuk kusentuh dengan sapaan sayangku. Terlebih mengecup pipinya, apalagi duduk dipangkuannya. L